Monday 2 February 2015

Tema Hari Maritim Sedunia tahun 2015: “Maritime Education and Training”


   Pada bulan Maret 2014 tahun lalu saya telah menyampaikan tulisan tentang tema World Maritime Day 2014.  Kali ini saya akan kembali menyampaikan “Hari Maritim Sedunia” atau “World Maritime Day” (WMD) tahun 2015. Sidang Dewan tahun 2014 menetapkan tema hari maritim sedunia untuk tahun 2015 ini yaitu; “Maritime education and training” atau “Pendidikan dan pelatihan maritim”.
Landasan yang digunakan para anggota Dewan IMO  untuk menetapkan tema hari maritim sedunia tahun 2015 sebagai “Maritime Education and training” adalah bahwa semua pihak menyadari betapa pentingnya SDM kepelautan dalam memastikan lebih terjaminnya keselamatan pelayaran secara berkesinambungan (catatan: Indonesia adalah salah satu anggota Dewan IMO). Tanpa diawaki oleh para pelaut yang berpendidikan yang baik dan terlatih, diyakini bahwa keselamatan pelayaran, keamanan dan pencemaran lingkungan maritim dapat setiap saat terancam, yang dapat mengakibatkan lesunya bisnis di sector maritim. Bahwa pendidikan dan latihan (diklat) maritim adalah batu pijakan (bedrock) dalam upaya tercapainya transportasi laut yang selamat, aman dan terlindunginya lingkungan laut dari pencemaran, secara berkesinambungan.
Konvensi dan Code STCW 1978 yang telah di amandemen di Manila pada tahun 2010 telah diadopsi dan diterima oleh semua negara yang meratifikasi dan mengaksesi konvensi tersebut, serta telah di-implementasi-kan. Para anggota IMO ingin memastikan bahwa dengan menerapkan kurikulum dan silabus diklat kemaritiman yang kompetensinya memenuhi ketentuan yang terdapat pada Code STCW 1978 yang telah diamandemen, mampu menghasilkan pelaut dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan baik keselamatan pelayaran, keamanan, maupun perlindungan lingkungan maritim dari pencemaran. Hal ini akan meningkatkan keyakinan para pemangku kepentingan di industri maritim dalam usahanya.
Sejalan dengan hal tersebut, secretariat IMO, baik dalam pembahasan di sidang-sidang IMO maupun berupa edaran (Circular) selalu menghimbau kepada semua negara untuk memperhatikan apakah diklat maritim di negaranya telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan? Apakah pelaksanaannya sudah memenuhi kompetensi sebagaimana diamanatkan dalam Code-A STCW 1978?
Sebagai DELRI di salah satu sidang IMO
Pada bulan November 2014 penulis hadir di markas pusat IMO London, walaupun bukan untuk keperluan sidang IMO, namun sempat ditemui oleh Mr. Milhar Fuazudeen,’s (Head of the Maritime Training and Human Element Section, Maritime Safety Division, IMO). Beliau mengingatkan tentang pentingnya posisi Indonesia dalam IMO White List dan meminta kepada penulis untuk menyampaikan hal ini kepada pihak-pihak berwenang di Indonesia, khususnya dalam melengkapi laporan hasil audit di bidang pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kepelautan.
Menghadiri wisuda di WMU, Malmo, Swedia
Sekretaris Jenderal IMO Mr. Koji Sekimizu dalam kunjungan kerjanya di World Maritime University (WMU), Malmö, Swedia beberapa waktu yang lalu, menyatakan secara resmi (launching) tema hari maritim sedunia “Maritime education and training” dan rencananya akan dirayakan di markas IMO pada tanggal 4 September 2015 yang akan datang. Dalam sambutannya Mr. Sekimizu menghimbau agar sepanjang tahun 2015 ini semua diklat maritim agar lebih memperhatikan dengan sungguh-sungguh agar institusi diklatnya tetap menjaga mutu dan manajemennya, sehingga lulusannya mampu mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan, paling rendah sesuai dengan STCW 1978 amandemen 2010 (Manila amendment). Dalam pada itu, IMO juga akan memasukkan agenda Mandatory IMO members Audit Scheme (MIMSAS) pada semua diklat maritim, sebagaimana sistim audit ini telah disetujui oleh sidang Assembly IMO bulan November tahun 2013 yang lalu. Hal ini sesuai dengan apa yang dibicarakan Mr. Koji Sekimizu kepada penulis pada saat sama-sama menghadiri jamuan makan siang di lobby gedung IMO, dalam sidang Assembly IMSO (International Mobile Satellite Organization) sesi ke 25 di markas besar IMO bulan November 2014 yang lalu.
Bersama Sekjen IMO Mr. Koji Sekimizu dan Chairman Council Jeffry Lantz